Keampuhan Virgin Coconut
Oil untuk mencegah jantung koroner dan mengatasi jantung koroner sudah banyak
diulas diberbagai jurnal kesehatan. Demikian juga ulasan akan manfaat dan
khasiat Minyak VCO untuk mengobati jantung koroner banyak sekali diterbitkan
oleh berbagai media.
Di bawah ini kita
bawakan ulasan yang diterbitkan oleh majalah terkenal MAJALAH TRUBUS akan
manfaat dan khasiat Virgin Coconut Oil alias Minyak Perawan untuk mengatasi
jantung koroner dan mengatasi jantung koroner. Ulasan ini memaparkan kenapa
Minyak VCO begitu ampuh untuk mengatasi jantung koroner baik secara ilmiyah
laboratorium mau bukti di lapangan yang berupa kesaksian atau testimoni dari
orang yang sembuh (DENGAN IZIN ALLAH TENTUNYA) dengan perantaraan mengkonsumsi
minyak VCO.
Mudah-mudahan ulasan di
bawah ini akan memberikan gambaran yang gamblang bagi Anda yang lagi mencari
solusi untuk mengatasi jantung koroner yang Anda derita. Silahkan simak ulasan
di bawah ini dengan seksama.
AKHIRNYA HARAPAN ITU
DATANG
Selama ini orang hanya
terpaku pada jumlah kolesterol sebagai pemicu penyakit jantung. Yang benar
adalah rasio antara total kolesterol dan HDL. Jika rasio lebih besar dari 5,1
tergolong berisiko tinggi; 5, normal; 3,2, risiko rendah. mencegah jantung
koroner, mengatasi jantung koroner.
Petaka itu berawal pada
pagi nan cerah. Selasa 23 Desember 2003, tiba-tiba dada Maxi Patty amat nyeri,
sesak napas, dan berdebar-debar. Ketika itu general manager sebuah
perusahaan di Kuningan, Jakarta Selatan, tengah bersenam. Istirahat sejenak tak
juga mengusir nyeri itu. Keringat dingin terus mengucur. Ia akhirnya dilarikan
ke sebuah rumah sakit. Dokter memvonis jantung koroner dengan 3 penyumbatan di
bagian kiri dan tengah masing-masing 60%—artinya 60% dari diameter pembuluh
darah—; kanan, 80%.
Sepekan lamanya
dilewatkan Maxi Patty di Rumah Sakit Jantung Harapan Kita di Jakarta Barat.
Matanya menerawang langit-langit kamar. Ia teringat gaya hidupnya yang
mengundang penyakit jantung koroner. Selama ini pria kelahiran Ambon 57 tahun
silam itu gemar menyantap makanan berlemak. Wajar jika kolesterolnya melambung
hingga 280 miligram per desiliter. Kolestrol itulah biang kerok penyumbatan
pembuluh darah di jantung.
Untuk mengatasinya ia
menjalani kateterisasi guna memperlebar pembuluh darah ke jantung. Selang kecil
dimasukkan ke pembuluh darah, kemudian zat kontras disemprotkan untuk
mendeteksi pembuluh darah tersumbat yang tampak ketika difoto dengan sinar X.
Langkah berikutnya, operasi sebuah keharusan lantaran penyumbatan ada di 3
bagian itu. Namun, pihak keluarga menawar untuk menunda operasi.
Kurang oksigen
Dokter mengizinkan
permintaan Patty—demikian ia disapa—untuk menunda operasi. Sehari sebelum tahun
2003 berakhir, Patty kembali ke rumah di Durensawit, Jakarta Timur. Ia membawa
lima jenis obat berbahan aktif asam semut, asam nikotinat, dan asam niacin
untuk dikonsumsi sebulan. Obat itu ditelan usai makan pagi, siang, dan malam.
Toh, ketika obat habis dikonsumsi, sakit yang dirasakannya tak kunjung mereda.
Menggerakkan tubuh
sedikit saja, misal ketika menggosok gigi atau mengoleskan busa sabun saat
mandi, sakitnya minta ampun. Apalagi ketika naik tangga, ia mesti istirahat
beberapa menit setelah kaki melangkah ke anak tangga. Dada berdebar-debar
diikuti rasa nyeri yang sangat. Itulah sebabnya olahraga favoritnya mengayun
tongkat golf pun dihentikan.
Menurut Prof Dr dr Budi
Setianto, SpJP(K) dari Rumah Sakit Jantung Harapan Kita, penyakit jantung
koroner berhubungan dengan pembuluh darah koroner yang mengalirkan darah ke
otot-otot jantung. Orang berusia 10—20 tahun, mulai timbul guratan-guratan
lemak pada pembuluh. ”Semakin tua, tumpukan lemak bertambah. Apalagi jika pada
rentang usia itu, disertai tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, diabetes,
dan merokok. Dampaknya lapisan dalam pembuluh darah rusak,” kata Budi Setianto.
mengobati jantung koroner
Akibat kolesterol
tinggi, pembuluh darah menyempit karena tumpukan lemak. ”Sebetulnya pembuluh
darah koroner masih berfungsi baik hingga usia 80 tahun. Terjadinya penyakit
jantung sebelum usia 80 tahun, kesalahan manusia, bukan karena kejadian alam
atau kehendak Tuhan,” ujar Paul D. White, bapak Kardiologi, seperti dikutip
guru besar Kardiologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia itu.
Gejala yang dialami
Patty seperti nyeri dada, berdebar, dan sesak napas karena kelainan jantung
memompa darah ke otak. Kelainan itu akibat detak jantung terlalu lemah atau
terlalu cepat. Jika terlalu lemah, jantung gagal memompa darah ke otak sehingga
otak kekurangan oksigen dan akhirnya pusing. Pada bagian tubuh lain, kekurangan
oksigen dalam darah, menyebabkan bagian tubuh itu sakit. Itulah yang dialami
oleh Patty ketika menggerakkan tubuh saat menggosok gigi. mengatasi jantung
koroner.
Detak jantung terlalu
cepat lantaran sistem pada pusat denyut terganggu sehingga tidak efektif
memompa. Pusat denyut jantung diibaratkan generator yang memiliki sistem
listrik sendiri. Gangguan sistem listrik menyebabkan detak jantung menjadi
cepat. Beberapa hal penyebab gangguan itu adalah pembuluh darah yang kacau,
ketuaan, atau pelebaran jantung akibat katup menyempit oleh infeksi
bakteri Staphylococcus. Penyakitnya biasa dinamakan penyakit jantung
rematik.
Jahe madu
Akibat penyakit
jantung, Paty yang semula kekar menjadi rapuh. Tertatih-tatih saat melangkah.
Obat-obatan dari dokter spesialis jantung yang dikonsumsi selama sebulan, tak
menghentikan penderitaannya. ”Sepanjang mutu darah tak diperbaiki, hanya
menunda masalah. Ibaratnya air ledeng yang kotor, lama-kelamaan membuat pipa
mampat karena kotoran mengendap,” ujar dr Paulus Wahyudi Halim, dokter
sekaligus pengobat komplementer—memadukan medis dan herbal.
Stres dan emosi juga
memicu penyakit jantung. Menurut dokter alumnus Universita’ Degli Studi
Padova, Italia, itu ketika stres kelenjar endokrin akan terganggu sehingga
saraf yang mengatur kelenjar endokrin juga terganggu. Akibatnya metabolisme
tubuh kacau. Menjaga emosi tak kalah pentingnya dari mengatur pola makan.
Setelah sakitnya tak
berkurang, Patty menerima saran seorang rekan yang menawarkan pengobatan
herbal. Harapan kesembuhan digantungkan pada campuran ekstrak jahe merah dan
madu hitam. Empat sendok ekstrak jahe merah, 2 sendok madu hitam, dan segelas
air matang diaduk hingga rata. Ramuan itulah yang diminum sekaligus.
Frekuensinya 3 kali sehari. Tiga bulan rutin meminum ramuan itu, toh tak
mengurangi nyeri dada. Harapannya kandas sudah. Ia pun menghentikan konsumsi
jahe merah & madu hitam.
Koran bekas
Pertengahan 2004 Patty
pulang membawa koran bekas yang tergeletak di meja kerjanya. Tiba di rumah,
surat kabar itu diletakkan begitu saja di ruang tamu. Ketika ia tengah
beristirahat, istrinya membuka-buka media itu. Matanya tertuju pada sebuah
pariwara virgin coconut oil (VCO) alias minyak kelapa murni. Iklan
itu menyebutkan, VCO mampu mengatasi berbagai penyakit seperti diabetes mellitus,
hipertensi, dan jantung koroner.
Tanpa sepengetahuan
Patty, istrinya menghubungi produsen VCO di Yogyakarta. Ia disarankan untuk
membeli VCO melalui perwakilan Jakarta. Keesokan harinya ia memperoleh 2 boks
VCO masing-masing terdiri atas 6 botol. Volume setiap botol 90 ml. Mulai hari
itu Patty meminum minyak perawan. Usai makan malam, ia meminum 6 sendok makan
VCO sekaligus. Hari berikutnya, 5 sendok makan. ”Saya ingin cepat sembuh,
sehingga dosis ditingkatkan,” katanya.
Dosis konsumsi hari
berikutnya 2 sendok makan dengan frekuensi 3 kali sehari. Patty hanya
mengkonsumsi VCO, tak ada tambahan bahan lain apa pun jenisnya. Sebulan
kemudian, kelahiran 6 Juli 1949 itu merasakan perubahan. ”Saya dapat berjalan
100 meter tanpa rasa sesak,” kata kakek seorang cucu itu. Malahan sebulan
berselang, pada Agustus 2004 Patty kembali dapat bermain golf 18 hole.
”Luar biasa, bisa main golf lagi,” katanya.
Pada Oktober 2004 Maxi
Patty ke rumah sakit dan dicek oleh dokter yang dulu memeriksanya. Hasil
laboratorium amat memuaskan. Penyumbatan pembuluh darah tak ditemukan lagi.
Kadar kolesterol turun menjadi 180 miligram per desiliter, sebelumnya 240
miligram per desiliter, kadar trigliserida 95 (sebelumnya 120), dan kadar asam
urat 7 (9). Dokter menuturkan, ”Bagus ini. Nanti obatnya diminum lagi ya,” katanya
seperti diulangi Patty.
Mendengar penuturan
dokter, Patty mengangguk kecil sembari tersenyum. Ia enggan berterus terang,
kesembuhan penyakitnya ditopang oleh konsumsi VCO. Bukan obat yang diresepkan
dokter. Saat itu dokter juga menyerahkan resep, tapi tak ditukar dengan obat di
apotek. Ia memasukkannya ke kantong dan segera pulang. Ayah 1 anak itu lebih
memilih VCO sebagai sarana penyembuhan penyakit yang diidapnya.
Kasus yang dialami
Patty termasuk penyakit jantung didapat, bukan bawaan. Prevalensi penyakit
jantung bawaan amat kecil, hanya 0,08%. Pria memiliki risiko pada usia 45 tahun
ke atas; perempuan, setelah 55 tahun. ”Jika pria terkena serangan jantung pada
usia kurang dari 55 tahun dan wanita terserang jantung pada umur kurang dari 65
tahun, anak anaknya terkena risiko keluarga penderita penyakit jantung,” ujar
dr Budi. Saat terserang jantung koroner, usia Patty baru 54 tahun.
Rasio
Bagaimana duduk
perkaranya VCO membantu penyembuhan penyakit jantung koroner? Ahli jantung
koroner yang dihubungi Trubus Prof Dr dr Budi Setianto, SpJP
mengatakan, ”Saya menghargai betul kasus ini. VCO punya khasiat positif,
silakan lanjutkan untuk dikonsumsi.” Menurut guru besar Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia itu idealnya Patty menjalani tes treadmill.
Tujuannya untuk mengetahui apakah pasokan oksigen saat ia bernapas memadai.
Pengobat komplementer
dr. Paulus Wahyudi Halim menuturkan, ”Kemungkinan VCO memperbaiki keseimbangan
lemak darah. Kalau darah kualitasnya bagus, bersih, kita jadi sehat dan
sebaliknya.” Begini ceritanya. Dr Bruce Fife, pioner penelitian VCO untuk
kesehatan, dalam seminar di Jakarta mengatakan, ”VCO mampu meningkatkan High
Density Lipoprotein (HDL, kolesterol baik, red). Dengan begitu VCO
melindungi seseorang dari penyakit jantung koroner.” mengobati jantung koroner,
mencegah jantung koroner
Dengan meningkatnya
HDL, risiko terserang penyakit jantung pun kecil. Bruce mengatakan, selama ini
orang hanya terpaku pada jumlah kolesterol sebagai pemicu penyakit jantung.
Yang benar adalah rasio antara total kolesterol dan HDL. Jika rasio lebih besar
dari 5,1 tergolong berisiko tinggi; 5, normal; 3,2, risiko rendah.
Contoh seorang yang
berkolesterol 268 mg/dl dan total HDL 145 mg/dl. Jika cuma melihat total
kolesterol, terkesan amat tinggi. Namun, ketika total kolesterol dibagi HDL
hasilnya hanya 1,8. Artinya risiko terserang penyakit jantung amat rendah.
Hasil serupa tampak dari riset Bruce Fife terhadap masyarakat yang mengkonsumsi
minyak jagung dan minyak kelapa di Sri Lanka. Total kolesterol konsumen minyak
jagung rata-rata 146 mg/dl; konsumen minyak kelapa, 176,6 mg/dl. HDL
masing-masing 25,4 mg/dl dan 43,4 mg/dl sehingga rasionya 4,14 untuk konsumen
minyak kelapa dan 5,75 mg/dl (minyak jagung).
Itu bukan satu-satunya
bukti sahih ketangguhan VCO memerangi jantung koroner. Bukti lain disodorkan Dr
Conrado Dayrit. Guru besar emiritus College of Medicine Manila
itu mengungkapkan, “Prevalensi penyakit jantung dan kolesterol pada masyarakat
yang mengkonsumsi minyak kelapa murni amat rendah seperti ditemukan di
Polinesia.” Minyak kelapa bukan penyebab penyakit jantung dan penyebab
kematian.
Fakta itu diperkuat
hasil riset Dr Dan Eringthon dari Universitas Nasional Australia. Masyarakat
Tuvalu, di Pasifi k selatan, menjadi obyek risetnya. Masih banyak sederet bukti
ilmiah lain yang menunjukkan, VCO amat menyehatkan jantung. Sekadar menyebut
contoh, riset Dr Ian Prior, ahli kardiovaskuler, di kepulauan di Pasifi k. Tak
ada tanda-tanda penyakit jantung pada penduduk yang mengkonsumsi minyak kelapa.
Setelah mereka pindah ke Selandia Baru dan mengkonsumsi minyak poli tak jenuh,
prevalensi penyakit jantung tinggi.
Rendahnya rasio
kolesterol itu lantaran VCO bersifat tak dapat tersintesis menjadi kolesterol,
tidak ditimbun dalam tubuh, mudah dicerna dan terbakar. Dr AH Bambang Setiaji MSc,
periset minyak dara dari Universitas Gadjah Mada, menuturkan VCO mengandung 93%
asam lemak jenuh, tetapi 47—53% berupa minyak jenuh berantai sedang. Oleh
karena itu ia dapat langsung dicerna.
“Setiap melewati
endapan kolesterol minyak kelapa murni akan melarutkan kolesterol. Kolesterol
akan larut sehingga peredaran darah lancar,” kata Bambang. Tanpa sumbatan pada
pembuluh darah, jantung pun bekerja seperti sedia kala. Bila demikian, selamat
tinggal jantung koroner. (Sardi Duryatmo/ Peliput: Imam Wiguna & Evy
Syariefa) - Trubus 2005
0 komentar:
Posting Komentar