Keapuhan Virgin Coconut
Oil atau VCO untuk mengatasi penyakit asam urat sudah tidak diragukan lagi.
Banyak bukti baik di lapangan (kesaksian pasien) maupun secara uji ilmiyah
laboratorium yang menunjujkan bahwa minyak VCO insya Allah sangant ampuh untuk
mengatasi penyakit asam urat.
Penyebab asam urat yang
paling utama adalah terlalu banyaknya asupan zat purin dalam darah. Hasil
metabolisme zat purin inilah yang akan menimbulkan timbunan zat asam urat dalam
darah. Diperparah lagi ketika tingginya zat asam urat tidak diimbangi dengan
kondisi ginjal yang sehat sehingga pengeluaran asam urat ini benar-benar akan
terganggu.
Disinilah peran penting
Minyak Perawan VCO untuk menguraikan asam urat dan memperbaiki kesehatan dan
sistem kerja ginjal.
Dibawah ini kita
bawakan ulasan tentang khasiat Virgin Coconut Oil (VCO) untuk mengatasi
penyakit asam urat dan penyebab asam urat yang kita ambil dari majalah terkenal
yaitu MAJALAH TRUBUS. Mudah-mudah dengan ulasan sekaligus kesaksian yang di
muat oleh majalah trubus ini bisa lebih meyakinkan Anda akan manfaat dan
khasiat Minyak VCO utuk mengatasi penyakit asam urat.
PENYAKIT
ASAM URAT PUN LENYAP (Trubus, 2006)
Hujan pertama di awal
musim pada 1995, menandai mula sakitnya Daros. Setiap pagi menjelang, ia
merasakan nyeri hebat di seputar persendian. Gejala itu kerap diikuti suhu
badan yang meninggi. Pria kelahiran Sukabumi itu pun dipaksa berbaring di
tengah kesibukannya sebagai guru.
Tanpa disadari lambat laun timbul benjolan-benjolan kemerahan di kaki dan tubuh. Rasa nyeri pun berlipat ganda. Kaki saya bengkak-bengkak, bahkan sepatu pun tak lagi bisa dipakai, ujar anak ke-8 dari 9 bersaudara itu. Itu yang menjadi sumber rasa sakitnya. asam urat
Suatu pagi saat terbangun dari tidur, Daros -begitu sapaannya - tak sanggup menggerakkan kaki. Ayah 6 putra itu nyaris koma lantaran tak sanggup menahan nyeri dan ngilu kedua kaki. Fatimah, sang istri, bersama 2 putra tertua melarikannya ke Rumah Sakit Cibadak, Sekarwangi, Sukabumi. penyakit asam urat , penyebab asam urat.
Tanpa disadari lambat laun timbul benjolan-benjolan kemerahan di kaki dan tubuh. Rasa nyeri pun berlipat ganda. Kaki saya bengkak-bengkak, bahkan sepatu pun tak lagi bisa dipakai, ujar anak ke-8 dari 9 bersaudara itu. Itu yang menjadi sumber rasa sakitnya. asam urat
Suatu pagi saat terbangun dari tidur, Daros -begitu sapaannya - tak sanggup menggerakkan kaki. Ayah 6 putra itu nyaris koma lantaran tak sanggup menahan nyeri dan ngilu kedua kaki. Fatimah, sang istri, bersama 2 putra tertua melarikannya ke Rumah Sakit Cibadak, Sekarwangi, Sukabumi. penyakit asam urat , penyebab asam urat.
Vonis dokter
dijatuhkan; Daros menderita asam urat tahap artritis gout kronik bertofus alias
stadium lanjut. Kadar asam urat saya melebihi 7 mg/dl, tutur pria kelahiran 28
Oktober 1945 itu. Padahal, normalnya kadar asam urat pada pria 3, 5 -7 mg/dl.
Selama ini pria 61 tahun itu menjalani pola makan berprotein tinggi, ia kerap
mengkonsumsi soto jeroan, emping, dan ikan. Penyakit itu disertai infeksi
lambung yang menyebabkan perut kerap terasa perih layaknya ditusuk-tusuk pisau.
Di rumahsakit selama 15
hari Daros rutin mengkonsumsi obat medis seperti allopurinol, proxicam, penil
butason, dan movi-cok.
Sadar keadaan dirinya
tak seprima dulu, profesi guru yang telah ditekuni selama 26 tahun pun
ditinggalkan. Saya tak sanggup untuk bekerja, sebab nyeri dan demam kerap
menyerang kapan saja, tuturnya.
Dua tahun berselang
sejak Daros pertama kali mengkonsumsi obat medis, kondisi tubuhnya tak kunjung
membaik. Selama itu, lebih dari 3 kali Daros dilarikan ke rumah sakit di
Sukabumi. Asam urat di tubuhnya fluktuatif, tapi cenderung di atas 7 mg/dl.
Tofus-tofus -benjolan keras berisi semacam serbuk kapur - terus bermunculan di
bagian tubuh terutama tangan dan kaki.
Menurut Dr dr Imam
Effendy, Sp.P.D., KGH., ahli penyakit dalam di Jakarta, penderita asam urat
tahap kronik akan mengalami peradangan alias tofus di bagian tubuhnya. Itu
lantaran kadar asam urat tinggi sehingga deposit asam urat terkumpul di
dalamnya. Tofus-tofus itu akan menyebabkan kerusakan sendi dan tulang di
sekitar terjadinya pembengkakan, ungkapnya.
Praktis sejak itu Daros
tak banyak beraktivitas. Waktunya hanya dihabiskan untuk beristirahat di rumah
dan mencari kesembuhan. Namun, semua usaha yang dilakukan Daros tak banyak membantu.
Pada 2001, kakek bercucu 2 itu mesti dioperasi untuk membedah tofus-tofusnya.
Saat itu fakta lain terungkap; Daros positif mengidap gagal ginjal kronik. Fungsi
ginjal menurun lantaran terlalu banyak konsumsi obat pereda sakit, ungkap
Daros.
Cuci
darah
Darossalam tak lagi
sekadar menjalani pengobatan asam urat. Rutin seminggu sekali ayah Uus Uswara
itu mengecek kondisi organ ginjalnya di Rumah Sakit Bunut, Cibadak, Sekarwangi,
Sukabumi. Bobot tubuhnya turun dari 70 kg menjadi 50 kg dalam kurun kurang dari
setahun. Nafsu makannya menurun drastis. Kepalanya kerap didera sakit yang
menyiksa.
Pada 2003 derita Daros mencapai puncak. Suatu malam, pria asal Sukabumi itu muntah darah ditimpali buang air darah. Kondisi itu membuatnya tak sadarkan diri. Keluarga melarikannya ke Rumah Sakit Bunut, Cibadak, Sekarwangi, Sukabumi. Dokter di rumah sakit itu angkat tangan. Daros dirujuk ke Rumah Sakit Palang Merah Indonesia (PMI) di Bogor. Akhirnya alumnus Pendidikan Guru Agama Sukabumi itu dirawat di Rumah Sakit Ciptomangunkusumo di Jakarta.
Daros menjalani transfusi darah. Saat itu kadar haemoglobinnya turun hingga 3, 3 g/dl. Padahal pada penderita gagal ginjal kronik target Hb diharapkan 11 -12 g/dl. Tingkat kreatinin ureum pun tinggi. Dokter menyarankan untuk terapi ginjal hemodialisis. Namun, kondisi Daros membaik dari hari ke hari, maka dokter pun hanya memberi pengobatan untuk memperlambat progresivitas penyakit.
Pada 2003 derita Daros mencapai puncak. Suatu malam, pria asal Sukabumi itu muntah darah ditimpali buang air darah. Kondisi itu membuatnya tak sadarkan diri. Keluarga melarikannya ke Rumah Sakit Bunut, Cibadak, Sekarwangi, Sukabumi. Dokter di rumah sakit itu angkat tangan. Daros dirujuk ke Rumah Sakit Palang Merah Indonesia (PMI) di Bogor. Akhirnya alumnus Pendidikan Guru Agama Sukabumi itu dirawat di Rumah Sakit Ciptomangunkusumo di Jakarta.
Daros menjalani transfusi darah. Saat itu kadar haemoglobinnya turun hingga 3, 3 g/dl. Padahal pada penderita gagal ginjal kronik target Hb diharapkan 11 -12 g/dl. Tingkat kreatinin ureum pun tinggi. Dokter menyarankan untuk terapi ginjal hemodialisis. Namun, kondisi Daros membaik dari hari ke hari, maka dokter pun hanya memberi pengobatan untuk memperlambat progresivitas penyakit.
Rupanya penurunan
ginjal Daros telah mencapai 30%. ?Jika tak dilakukan cuci darah, dokter
memperkirakan umur saya tak sampai sebulan ke depan, tutur Daros.
Minyak
dara
Meski tak lagi dirawat
inap, minimal seminggu 2 kali Daros menjalani terapi hemodialisis di RS Bunut.
Itu bukan pilihan yang menyenangkan. Sebab ratusan juta telah dikucurkan demi
kesembuhan.
Pada April 2005, ketika 10 tahun ia menghabiskan hidup dengan asam urat dan ginjal, ia didatangi rekan lama: Ir Parno dari Malang, Jawa Timur. Parno menyarankan konsumsi minyak dara secara rutin agar penyakitnya berangsur sembuh.
Pada April 2005, ketika 10 tahun ia menghabiskan hidup dengan asam urat dan ginjal, ia didatangi rekan lama: Ir Parno dari Malang, Jawa Timur. Parno menyarankan konsumsi minyak dara secara rutin agar penyakitnya berangsur sembuh.
Ia meneguk 1- 2 sendok
makan VCO, 3 kali sehari. Dalam 2 bulan, kondisi tubuhnya kian prima. Biasanya
usai menjalani terapi cuci darah, Daros kerap merasa lemas, pegal, dan tak
nafsu makan. Selepas mengimbangi dengan konsumsi VCO keadaan itu tak lagi
hinggap. Meski begitu, ia tetap menjalani cuci darah seminggu 2 kali.
Awal Juli 2005,
kesembuhan mulai tampak. Hasil tes menunjukkan urium keratinein normal, kadar
asam urat 5 mg/dl, kadar kalium dan asam normal. Terapi cuci darah dikurangi
intensitasnya menjadi sekali seminggu. Lantaran kondisinya membaik,
hemodialisis dilakukan sebulan sekali. Kini bahkan dua bulan sekali, ungkapnya.
Riset
mendukung
Kisah kesembuhan Daros
itu sebuah keniscayaan. Penelitian Monseratt di Amerika Serikat, pada 1995
menunjukkan, penderita gagal ginjal yang menambahkan 20%minyak kelapa pada menu
makanannya akan memiliki lebih sedikit atau bahkan sama sekali tidak memiliki
angka kematian. Menurutnya makanan yang kaya kandungan minyak kelapa menurunkan
risiko nekrosis ginjal dan gagal ginjal.
Keberadaan VCO yang
mengandung asam laurat membantu respon sistem kekebalan tubuh dan fungsi
modulasi metabolisme. Dengan meningkatnya sistem imun, proses metabolisme dalam
tubuh kembali lancar. DR dr Imam Effendy, Sp.P.D., KGH., ahli ginjal di Rumah
Sakit Ciptomangunkusumo Jakarta, menjelaskan, gagal ginjal kronik terjadi
karena menurunnya fungsi organ ginjal secara perlahan-lahan, berjalan
progresif, dan tetap. Ginjal yang semestinya berfungsi untuk menyaring atau
membersihkan darah tak berjalan sebagaimana tugasnya. Organ itu mestinya
menerima 1,2 l darah/menit atau 1.700 l/hari. Darah disaring menjadi cairan
filtrat sebanyak 120 ml/menit atau 170 l/hari ke tubulus. Dalam organ tubulus
cairan diproses menjadi urin sebanyak 1-2 l/hari yang harus dikeluarkan dari
tubuh.
Selain itu ginjal juga
berfungsi untuk menjaga keseimbangan cairan tubuh, memproduksi hormon yang
mengontrol tekanan darah, memproduksi hormon erythropoietin yang membantu
pembuatan sel darah merah, dan mengaktifk an vitamin D untuk memelihara
kesehatan tulang.
Bila ada obat alternatif yang bisa mengaktifkan sistem kerja ginjal yang menurun, sangat disarankan. Selama ini dunia medis mengenal terapi pengganti ginjal, yaitu transplantasi alias cangkok ginjal, pritoneal dialisis, dan hemodialisis atau cuci darah, ungkap Dr dr Imam Effendy, Sp.P.D., KGH. Belum ada solusi lain yang sanggup mengurangi penderitaan akibat gagal ginjal.
Menurutnya kasus gagal
ginjal terjadi karena produksi radikal bebas yang berlebih dalam tubuh. Zat-zat
itu akan menyebabkan stres oksidatif yang menjadi pemicu kerusakan organ-organ
termasuk ginjal. Minyak kelapa murni yang mengandung antioksidan cenderung
mengurangi stres oksidatif.
Ampuhnya minyak kelapa
murni mendorong para ahli sepakat;sang minyak efektif dikonsumsi untuk
meningkatkan sistem kekebalan tubuh sehingga proses penurunan organ bisa
terhambat. Berbagai penelitian menguatkan bukti empiris khasiat VCO menumpas
gagal ginjal seperti yang dialami Darossalam. Sebuah sandaran baru penderita
gagal ginjal pun seakan hadir; penyembuh ajaib dari kelapa. (Hanni Sofia) -
Trubus 2006
0 komentar:
Posting Komentar