Kandungan-kandungan
lain dalam minyak kelapa murni atau Virgin Coconut Oil (VCO) seperti asam
laurat, asam kaprat, asam kaprilat, dan asam kaproat terbukti efektif sebagai
antivirus, antibakteri, antidiabetes, antiobesitas, bahkan antikanker. Sayang,
masih banyak orang ragu meminum minyak kaya manfaat itu. Riset secara klinis
efek kolesterol ekstrak Cocos nucifera itu diteliti oleh K.G. Nevin
dari Department of Biochemistry, University of Kerala, India. Nevin
menemukan VCO tak meningkatkan kolesterol dalam darah, justeru melindungi
jantung. Sebabnya, VCO mampu meningkatkan kolesterol baik dan mengenyahkan
kolesterol jahat.
Penelitiannya
melibatkan 3 kelompok tikus masing-masing 6 ekor. Selama 45 hari seluruh tikus
percobaan itu diberi minyak kacang 8 g/100 g bobot tubuh sebagai kontrol,
minyak kelapa asli 8 g/100 g, dan VCO 8 g/100 g. Pada hari ke-46 hewan
percobaan dipuasakan selama satu malam sebelum diinjeksi mati dengan
menggunakan sodium pentatonat.
Serum jaringan darah,
hati, ginjal, dan jantung dianalisis kadar lemaknya. Caranya, sebanyak 500 mg
jaringan darah dihomogenisasi dengan kloroform dan metanol, perbandingan 2:1,
lantas dicampur dengan 0,02% kalsium klorida. Setelah diaduk dan didiamkan.
Minyak menyambung di bagian atas. Airnya diserap menggunakan teknik evaporasi
agar menjadi bubuk kering.
Dari situlah total
kolesterol, trigliserida, dan fosfolipida. Hasilnya nilai kolesterol di
jaringan darah tikus pengkonsumsi VCO 17% lebih rendah dibanding minyak kacang
dan minyak kelapa. Bahkan, pada jantung dan hati, total kolestrolnya 23% dan
30%, lebih rendah dibanding minyak kacang dan minyak kelapa.
Nilai trigliserida
pada darah tikus pengkonsumsi VCO juga menunjukkan 46% lebih rendah dibanding
kontrol minyak kacang dan pembanding minyak kopra. Di Indonesia, uji praklinis
VCO terhadap kolesterol juga dilakukan oleh Dr Joko Sulistyo, periset dari
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, LIPI. Hasil risetnya; kadar kolesterol
mencit yang diberi VCO 50 mikroliter turun 9 mg/dl pada hari ke- 28. Melorotnya
kolesterol itu juga diimbangi oleh naiknya HDL-dikenal sebagai kolesterol
baik-pada hari ke-13. Itu amat menggembirakan lantaran memperkecil risiko
beragam penyakit seperti serangan jantung dan arteriosklerosis. (Ari
Chaidir/Peliput: Faiz Yajri & Vina Fitriani) - Trubus 2009
0 komentar:
Posting Komentar